Sunday, September 10, 2006

2. Wawasan… wawasan…

Proses paling seru dalam memasuki dunia iklan memang bukan dari sisi akademis – tentu saja, semua orang pasti akan bilang begitu- , tapi pada saat kita membuka diri kepada semua hal yang ada di sekitar kita.

Membuka diri? Maksudnya?

Saya ingat pernah membaca sebuah kalimat di sebuah buku tentang advertising – saya lupa judulnya – bahwa orang iklan seharusnya adalah seorang manusia renaissance. Sekedar untuk mengingatkan saja, era renaissance adalah era pencerahan di Eropa pada abad 15 dimana banyak terjadi perkembangan budaya yang sangat pesat dan sering diperdebatkan bermuara di Italia.

Mengapa bisa terjadi hal tersebut?

Karena banyak tokoh yang mengubah paradigma pengetahuan menjadi lebih multi-disiplin. Seorang Leonardo da Vinci, misalnya, mendobrak etos bahwa seorang seniman hanyalah seorang bayaran yang hanya menerima pesanan karya. Dia berusaha untuk mempelajari semua ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu, mulai dari sastra, kedokteran, teknik, arsitektur dan lain-lain.

Itulah yang seharusnya kita lakukan.

Salah satu alasan mengapa saya cinta terhadap dunia ini adalah bahwa saya diharuskan untuk menguasai, atau minimal mengetahui, hampir semua disiplin yang ada. Hampir tidak ada ruang untuk merasa bosan.

Seorang pengarah seni bisa memegang minimal 3 klien yang berbeda: Telekomunikasi, bank dan motor misalnya. Bayangkan apa yang harus dia lakukan untuk bisa masuk ke dalam ketiga hal yang sangat berbeda itu.

Suatu pagi dia datang dan menerima sebuah brief untuk membuat sebuah iklan televisi tentang Sambungan Langsung Internasional dengan keuntungan yang sangat spesifik dibandingkan dengan para kompetitor. Dia akan mencari tahu, pertama, apakah sebenarnya binatang yang bernama SLI ini? Setelah mengobrak-abrik internet, dia akan berdiskusi dengan partnernya, si penulis naskah yang juga sedang membaca brosur-brosur dan segala informasi yang ditumpahkan klien ke mereka. Untuk hari itu saja mereka akan mendalami sebuah disiplin yang tidak familiar untuk mereka. Setelah akhirnya menemukan esensi keuntungan produk tersebut, mereka akan mengembangkan ide dasar itu ke berbagai konsep yang nantinya akan dipresentasikan ke atasan mereka. Oh, jangan lupa tenggat waktu yang luar biasa ketat.

Sekitar jam tiga siang, mereka akhirnya bisa menarik nafas lega melihat konsep-konsep yang telah tercoret-coret di hadapan mereka. Tapi sebelum mereka bisa saling menepuk pundak, email mereka berbunyi dalam waktu yang bersamaan. Sebuah brief baru datang untuk klien bank mereka yang akan meluncurkan sebuah sistem kredit baru dengan sistem hadiah langsung uang kontan dan akan dikomunikasikan dalam bentuk iklan cetak yang akan tayang dalam satu minggu.

Umpatan dan caci maki.

Mereka pun menggali informasi tentang prosedur kredit dan bagaimana cara mengkomunikasikannya sehingga terlihat berbeda dengan kompetitor, yang notabene sudah meluncurkannya sekitar 2 bulan yang lalu. Proses brainstorming pun dimulai dan isi otak mereka yang sudah dipenuhi dengan telekomunikasi harus dirubah.

Dari kasus diatas, kita bisa melihat bagaimana otak praktisi iklan harus mempunyai fleksibilitas yang sangat tinggi. Pekerjaan menuntut mereka untuk membuka wawasan mereka seluas mungkin; mereka harus menjadi sebuah ensiklopedi yang siap diisi hal baru kapan saja – mereka adalah wikipedia. Dan itu bukanlah hal yang buruk.

Itulah salah satu keuntungan yang terbesar dalam industri iklan.

Apa yang terjadi kepada pasangan di atas?

Guys, besok briefing campaign motor baru yaaa!”

Dan tiba-tiba jeritan pilu memenuhi ruangan itu.

6 Comments:

At Mon Sep 11, 01:16:00 PM, Blogger oca said...

kenapa pilu??
khan jadi nambah wawasan..biar gak boring khan?? (katanya...sih!)

 
At Wed Sep 13, 11:54:00 AM, Blogger mister::G said...

isn't that advertising is homicide business? working from case to case and sometimes overlapping one to each other.... let's kill someone then :P

 
At Thu Nov 16, 09:27:00 PM, Anonymous Anonymous said...

Reading your blog is like reading a GREAT novel.

Can't wait turn the page.

Inpatience to be on the next chapter.

Have my nose stuck to it.

Keep rockin' ;)

 
At Thu Mar 08, 01:13:00 PM, Anonymous Anonymous said...

haha....pengalaman nyata banget sih?

 
At Tue May 15, 03:09:00 PM, Blogger angel go travel said...

This comment has been removed by the author.

 
At Tue May 15, 03:09:00 PM, Blogger angel go travel said...

hehe, gw pegang brand permen, dan kondom...
tapi sayangnya bukan kondom rasa permen... :D

dan lebih susah cari insight tentang permen, daripada insight tentang kondom.

 

Post a Comment

<< Home